Cara yang di gunakan adalah teknik out
bow yaitu kabel diletakkan pada permukaan dinding seolah-olah menempel
dan terlihat menonjol pada permukaan dinding . kalau teknik in bow yaitu
kabel ditanam dalam tembok seolah-olah menyatu dengan dinding dan
kelihatannya lebih rapih.
1. Cara Pasang Kabel Listrik Pada Stop Kontak

Kode Angka :
- 1 :Kabel 3 x 2,5 mm² terhubung dengan sumber listrik.
- 2 :Kabel 3 X 2,5 mm² terhubung dengan jalur stop kontak baru.
- 3 :Kabel 3 x 2,5 mm² terhubung dengan jalur stop kontak lama.
- A : Sambungan 3 kawat Hitam (Line – Aktif)
- B : Sambungan 3 kawat Biru (Neutral – Netral)
- C : Sambungan 3 kawat Kuning (Earth – Arde)


Keterangan :
Kode
Huruf, saya menyebutkan sambungan warna pembungkus kawat. Bukan
jenis arus listrik yang mengaliri kawat tersebut. Secara default,
warna kawat menjelaskan jenis arus listrik sbb. : hitam /
merah = positif (L ⇒ Line), biru
= netral (N ⇒ Neutral) dan kuning
= arde (E ⇒ Earth). Tetapi realita di
lapangan bisa berbeda penerapannya.
Kabel yang
digunakan, lebih baik kabel 3 x 2,5 mm² untuk rumah dengan kapasitas
900VA s/d 4400VA.
2. Cara Pasang Kabel Listik Pada
Saklar / Switch Tunggal
Kabel yang
digunakan sebagai jalur utama untuk kebutuhan penerangan, cukup dengan
kabel 2 × 1,5 mm². Spesifikasi kabel 2 × 1,5 mm² tersebut, juga
digunakan untuk memasang saklar tunggal. Sedangkan untuk pemasangan
saklar ganda, digunakan kabel 3 × 1,5 mm².

Kode Angka :
- 1 : Kabel 2 x 1,5 mm² terhubung dengan sumber listrik / stopkontak.
- 2 : Kabel 2 x 1,5 mm² terhubung dengan saklar tunggal.
- 3 : Kabel 2 x 1,5 mm² penghubung dengan lampu.
- 4 : Unit Lampu
- A : sambungan 2 kawat biru (netral) antara kabel no. 1 dengan no. 3.
- B : sambungan kawat hitam (line-input) kabel no. 1 dg kawat biru no. 2.
- C : sambungan 2 kawat hitam (line-output) dari kabel no. 2 dg no. 3.

Keterangan :
Ada 3
sambungan antar kabel dari 3 potong kabel terpisah dan yang harus
dirangkai untuk membuat jaringan kabel menggunakan saklar tunggal.
Sambungan A adalah sambungan arus netral dari kabel
sumber listrik / stop kontak dengan kabel yang terhubung ke lampu. Pada
umumnya, kawat netral pada kabel sumber listrik jarang untuk dijadikan
jalur saklar diletakkan. Saklar selalu diposisikan untuk dilalui oleh
jalur kawat aktif (hitam).
Sambungan B
merupakan arus aktif, yang dialirkan untuk melalui saklar. Dari saklar,
akan dihasilkan satu keluaran arus aktif (line-output) yang sepenuhnya
telah dikendalikan oleh switch saklar. Kawat arus aktif dihubungkan
(sambungan C) dg satu kawat aktif pada kabel yg terhubung dg satu /
beberapa unit lampu.
Cara Memasang Saklar Tunggal
Cara pemasangan kabel pada saklar
tunggal tidaklah sulit. Tinggal tancapkan kawat pada salah satu lubang
disisi masing-masing pengungkit berwarna putih dan merah. Kawat biru
(input arus listrik positif) ditancapkan pada lubang di samping
pengungkit berwarna merah, sedangkan kawat hitam (output arus listrik
positif) ditancapkan pada lubang di samping pengungkit berwarna putih.
Begitu kawat dimasukkan hingga “mentok” ke ujung
lubang, pengungkit otomatis akan mengunci-nya (menjepit). Sebelum
terkunci, maka kawat akan mudah terlepas. Seandainya pengungkit tidak
bisa berfungsi menjepit kawat, anda dapat menarik pengungkit “sedikit”
ke atas agar kembali pada posisi semula (default). Jika kawat yang telah
tertancap hendak dilepaskan, cukup hanya dengan menekan kedua
pengungkit tersebut.
3. Pasang Kabel Listik Pada
Saklar / Switch Ganda
Kode Angka :
- 1 : Kabel 2 x 1,5 mm² terhubung dengan sumber listrik / stopkontak.
- 2 : Kabel 3 x 1,5 mm² terhubung dengan saklar ganda.
- 3 : Kabel 3 x 1,5 mm² penghubung antara saklar dan sumber listrik dengan pecahan dua sambungan kabel.
- 4 : Kabel 2 x 1,5 mm² penghubung antara kabel 3 dengan lampu.
- 5 : Kabel 2 x 1,5 mm² penghubung antara kabel 3 dengan lampu.
- 6 : Unit Lampu.
- 7 : Unit Lampu.
- A : sambungan 2 kawat biru (netral) dari kabel no. 1 dengan no. 3.
- B : sambungan kawat hitam (line-input) kabel no. 1 dg kawat biru kabel no. 2.
- C : sambungan 2 kawat hitam (line-output-1) dari kabel no. 2 dg no. 3.
- D : sambungan 2 kawat kuning (line-output-2) dari kabel no. 2 dg no. 3.
- E : sambungan 3 kawat biru (netral) dari kabel no. 3 dg no. 4 dan no. 5.
- F : sambungan 2 kawat hitam (line-output-1) dari kabel no. 3 dg no. 4.
- G : sambungan kawat kuning (line-output-2) kabel no. 3 dg kawat hitam kabel no. 5.
Ada 7 sambungan antar kabel dari 5 potongan kabel terpisah dan yang harus dirangkai untuk membuat jaringan kabel menggunakan saklar ganda.

Sama dengan sambungan A pada saklar tunggal,
sambungan A disini adalah sambungan untuk arus netral (biru) yang
kemudian akan dipecah menjadi dua di sambungan E.
Pada sambungan E, kawat netral (biru) dipecah menjadi
dua untuk masing-masing lampu. Sehingga, pada sambungan E ini terdapat
tiga kawat biru dari kabel no. 3, no. 4 dan no. 5 yang dililit menjadi
satu.
Sambungan B adalah sambungan arus aktif
antara kawat hitam dari kabel sumber listrik dengan kawat netral (biru)
dari kabel penghubung saklar ganda. Arus listrik aktif yang
didistribusikan melalui kawat netral (biru) ini akan dipecah dalam
saklar ganda untuk menjadi dua keluaran arus listrik aktif melalui kawat
hitam dan kuning. Kedua pendistribusian arus listrik aktif ini
dikendalikan oleh masing-masing switch.
Sambungan
C, D, F dan G adalah sambungan antar kabel yang mendistribusikan arus
listrik aktif ke masing-masing lampu.
Cara Memasang
Saklar Ganda
Teknik cara pemasangan kabel pada
saklar ganda, tidak ada bedanya dengan saklar tunggal. Kawat biru
(input arus positif) ditancapkan pada lubang di samping pengungkit
berwarna merah di switch paling kiri (pertama), sedangkan kawat kuning
dan hitam yang merupakan output arus listrik positif, ditancapkan pada
lubang di samping pengungkit berwarna putih dari masing-masing switch.
Pada gambar, di bagian tengah antara kedua
switch, anda melihat ada sedikit “potongan”
kawat biru yang dipasang terpisah peletakannya. Potongan kawat ini
sering diistilahkan dengan sebutan “jumper“.
Fungsinya untuk mengalirkan arus listrik dari switch pertama ke switch
kedua. Sehingga, arus positif yang berada pada switch pertama (sebelah
kiri) turut di distribusikan ke switch kedua (sebelah kanan). Jika
potongan kawat biru itu tidak disertakan, maka switch kedua menjadi
tidak berfungsi (mati) karena tidak memiliki sumber arus listrik.
Cara pemasangannya, cukup dengan memotong kawat
tembaga sepanjang 3-4 cm. Kelupaskan pembungkus kawat pada kedua
ujungnya. Bengkokkan kedua ujung kawat sepanjang kira-kira 1,5 cm,
tancapkan pada lubang di samping pengungkit merah.
Sama dengan saklar tunggal, di bawah ini saya sajikan
gambar skema sambungan antar kabel untuk memasang saklar ganda. Mulai
dari jalur steker hingga berakhir di lampu :

Gambar-gambar skema susunan kawat
lainnya yang berhubungan dengan pemakaian saklar tunggal dan saklar
ganda di blog ini, memiliki konsep susunan kawat yang sama sebagaimana
yang diilustrasikan pada gambar skema pemasangan saklar tunggal dan
saklar ganda di atas.
Lalu, bagaimana susunan
kawat untuk pemasangan saklar yang memiliki lebih dari 2 (dua) switch?
Patokannya, harus tersedia satu kawat line-input
untuk setiap pemasangan saklar. Kemudian tambahkan dengan jumlah switch
yang terdapat pada saklar.
Misalnya, untuk
memasang saklar dengan 3 (tiga) switch, maka dibutuhkan 1 (satu) kawat
line-input dan 3 (tiga) kawat line-output.
Jadi,
dibutuhkan kabel yang berisi 4 kawat untuk memasang saklar triple
(tiga) switch.
4. Memasang Saklar / Stopkontak langsung
di jalur kabel
Tidak semua kondisi pemasangan
saklar / stop kontak harus dengan menggunakan jalur kabel tersendiri
yang sengaja di julur-kan khusus ke saklar / stopkontak. Pada
kasus-kasus tertentu, sering dijumpai kondisi memasang saklar /
stopkontak dengan cara “memotong” jalur kabel.

Teknik pemasangan saklar seperti
ini, sebenarnya, sama saja dengan teknik pemasangan saklar yang telah di
deskripsikan sebelumnya. Hanya saja, letak sambungan kawat biru /
netral terlindung di dalam casing-saklar. Begini penampakan susunan
kawatnya :

5. Memasang Stop Kontak + Saklar
Susunan pemasangan kawat untuk kepentingan stop kontak menyalakan fungsi saklar :

Jadi, model susunan kawat yang
terpasang di unit stopkontak + saklar pada foto di atas, akan membuat
sisi stopkontak selalu dalam keadaan siaga. Sementara, sisi saklar bisa
digunakan untuk kepentingan lain,
Ilustrasi sambungan antar
kabel untuk model pemasangan seperti itu adalah :
Demikian Cara
Pasang Kabel Pada Stop Kontak, Saklar, dll yang telah saya
lakukan kemarin.. berdasarkan pada skema-skema diatas yang saya ambil
referensinya dari berbagai sumber.
Semoga bermanfaat !!!































